Apa yang Kamu Butuhkan Untuk Jadi Ratu Horor Indonesia
Penggemar film horor Indonesia pasti tau sosok Suzanna dong ya? Dirinya sangatlah tenar di tahun 70an dan 80an lewat film-film horor yang sekarang jadi klasik, seperti Beranak Dalam Kubur, Sundel Bolong dan tentunya, Ratu Pantai Selatan. Saking tenarnya film-film itu, sampai-sampai Suzanna mendapatkan predikat Ratu Horor Indonesia. Keren banget.
Sejak kepergian Suzanna untuk selama-lamanya, belum ada seorang pun yang mengisi kekosongan singgasana sang Ratu. Adakah di antara pembaca MBDC yang berminat meneruskan jejak langkah Suzanna menjadi ratu horror Indonesia? Gak gampang loh, tapi bisa dicoba. Menurut MBDC, ini dia nih yang kamu butuhkan kalau kamu mau jadi ratu horor Indonesia…
Cantik Misterius
Sekedar cantik aja nggak akan cukup. Kecantikan yang kamu miliki haruslah membawa aura-aura misterius. Wuih gimana tuh? Cara tahunya gampang, tinggal nyari sebuah pohon jambu yang cukup rindang. Dengan menggunakan gaun (kalau bisa warna putih dan sedikit transparan), panjat pohonnya dan mangkal di situ sekitar jam 12 malam. Lalu, setiap ada cowok yang lewat kamu panggil-panggil untuk menemanimu nongkrong di atas pohon. Jangan lupa sambil diiringi senyum manis dan tertawa kecil tertahan. Kalau reaksi cowok itu adalah senyum-senyum pervert kemudian langsung manjat pohon, berarti cantikmu kurang misterius.
Selektif Memilih Peran
Incar peran-peran diva dalam dunia lelembut. Apa nih maksudnya? Yak, salah satu alasan kenapa Suzanna bisa "megang" banget di dunia film horor adalah karena dia memerankan peran-peran diva horor seperti Ratu Pantai Selatan, Sundel Bolong, atau pun Nyi Blorong. Megah dan glamour. Kurang bisa lah jadi ratu horor kalo misalnya kamu cuma dapet peran pocong kebelet kawin atau jenglot angkot.
Punya Ritual Mistis di Kehidupan Nyata
Banyak ritual-ritual mistis yang dilakukan Suzanna semasa hidupnya yang jadi perbincangan orang. Mulai dari ritual makan melati, bersahabat dengan ular, sampai bermacam-macam puasa pun rajin dilakukannya. Nah, ini namanya personal branding nih. Kalau kamu ingin persona kamu sebagai calon ratu horor semakin keluar, kehidupan sehari-harimu pun kalau bisa juga berselimutkan aura mistis. Daripada pake rias rambut jambul khatulistiwa, misalnya, cobalah pake ronce melati. Ketimbang booking café buat konferensi pers, coba izin sama kuncen buat ngadain temu wartawan di kuburan. Jangan lupa, kala diliput infotainment soal ritual-ritual mistis kamu, kamu harus kelihatan serius sekaligus misterius, jangan kecentilan gak jelas.
Buat Orang Menerka Umurmu Yang Sebenarnya
Bukan dengan cara sok imut dan berteriak chibi chibi chibi ya. Bukan banget. Tapi ya pokoknya kelihatan awet muda secara misterius gitu deh. Seringnya, masyarakat Indonesia gemar mengaitkan ke-awet muda-an dengan sesuatu yang mistis. Entah yang dianggap pake susuk lah, ngasih tumbal lah, dan seterusnya. Ini nilai plus untuk pencitraan horor yang sedang kamu bangun. Masalah biaya perawatan dokter kulit dan suntik vitamin C kamu yang harganya jutaan ya gak usah disebut-sebut lah.
Ciptakan Celetukan Khas yang Mudah Diingat
Seorang ratu horor tentunya juga harus jadi selebriti yang tenar, yes? Nah, kalau kita belajar dari Syahrini, salah satu cara jadi selebriti yang baik dan benar adalah dengan menciptakan celetukan-celetukan yang khas. Dengan begini, celetukan kamu akan digunakan di mana-mana dan orang-orang pun akan semakin ingat sama kamu. Tapi ingat, untuk bisa jadi ratu horor, celetukanmu juga harus berbau mistis dan disertai dengan nada bicara yang bikin bulu kuduk merinding. Suzanna, misalnya, terkenal banget dengan celetukannya yang "Bang… beli satenya bang… 200 tusuk". Nah coba kamu ciptakan yang lebih hardcore lagi. Jangan lupa diakhiri dengan tertawa melengking berkepanjangan. Hihihihihi…
Ada cara lain yang menurut kamu ampuh untuk menobatkan dirimu jadi ratu horor Indonesia? Yuk bagi-bagi di sini ah. Daripada disimpen sendirian. Lagian siapa bilang kamu lagi sendirian? Kamu tidak pernah benar-benar sendirian, ada atau pun tidak ada orang lain di ruangan.
Comments
Post a Comment