5 Tim SAR Terbaik Di Dunia
5 Tim SAR Terbaik Di Dunia - Meski sudah
mengalami kemajuan teknologi, namun manusia tetap tidak bisa
menghindari bencana alam maupun kecelakaan. Keberadaan Search and Rescue
(SAR) tak bisa dilepaskan begitu saja, mereka juga menjadi pahlawan
dalam penyelamatan baik kecelakaan atau bencana alam yang terjadi. Bahkan,
di saat semua orang menjauh dari sebuah bencana dan kecelakaan, hanya
mereka yang berani mendekat demi melakukan penyelamatan. Meski, tak
semua korban berhasil diselamatkan dari sebuah peristiwa.
SAR selalu siaga, dan
siap menjalani medan tugas paling berat sekalipun. Mereka bekerja dengan
motto utama, 'So Others May Life', atau 'agar yang lain bisa hidup. Dari
berbagai tim SAR yang dibentuk, terdapat sejumlah tim yang bisa
dianggap terbaik karena pengalaman dan medan tugasnya yang berat.
Terutama dalam melakukan pencarian posisi kecelakaan di darat, maupun
lautan.
Berikut adalah 5 Tim SAR Terbaik Di Dunia :
1. The United States Coast Guard (AS)
Pasukan Penjaga Pantai
Amerika Serikat (AS), atau dikenal dengan nama The United States Coast
Guard (USCG), adalah salah satu cabang dari angkatan bersenjata AS.
Kesatuan ini adalah satu dari tujuh pasukan tak berseragam. USCG
memiliki tugas yang multifungsi, sebagai pasukan maritim, militer,
menjalani berbagai misi unik di seluruh AS dalam menegakkan hukum
kemaritiman.
Selama masa damai, tim
ini bekerja di bawah naungan Departemen Pertahanan AS, dan bisa
dipindahkan di bawah Departemen Kelautan oleh presiden AS setiap saat. Hingga
sekarang, tim ini telah menjalani medan tugas hingga ke berbagai
negara, mulai dari Perang Dunia I, Perang Dunia II hingga Operasi
Pembebasan Irak pada 2007 lalu. Meski banyak terlibat di medan perang,
satuan ini membawahi SAR yang diberi nama US Coast Guard Search and
Rescue.
Tim ini merupakan salah satu Tim SAR terbaik di dunia,
dan bertanggung jawab penuh terhadap tugas SAR laut, bersamaan dengan
Angkatan Udara AS yang bertanggung jawab pada penyelamatan bencana di
darat. Keduanya sama-sama ditugaskan melakukan penyelamatan dalam SAR
militer dan sipil. Bukan
AS namanya jika bekerja tanpa diikuti peralatan canggih. Terdapat 1.400
kapal yang dapat digerakkan dan memiliki berbagai fungsi selama
penyelamatan, mulai dari kapal respon cepat, kapal medis, hingga kapal
patroli.
Sedangkan, tim ini
memiliki 204 pesawat yang bisa segera berdinas jika dibutuhkan, antara
lain Lockheed HC-130H Hercules, Lockheed HC-130J Super Hercules dan CASA
HC-144A Ocean Sentry. Itu belum termasuk jumlah helikopter yang masih
beroperasi, ada dua jenis yang dioperasikan, yakni Sikorsky HH/MH-60
Jayhawk dan Aerospatiale MH-65 Dolphin. Terakhir,
pasukan ini juga mengoperasikan ribuan peralatan canggih yang bisa
digunakan selama berlangsungnya penyelamatan. Termasuk senjata modern
yang dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan tak terduga.
2. RAF Search and Rescue Force (Inggris)
Bicara soal tim
penyelamat, Inggris mungkin agak terlambat dibandingkan AS. Tim
penyelamat yang berada di bawah garis koordinasi Angkatan Udara Inggirs,
atau Royal Air Force ini baru dibentuk pada 1941. Pembentukan
tim ini tak lepas saat berlangsungnya Perang Dunia II, ketika itu,
Inggris tengah menghadapi gencarnya serangan udara Nazi Jerman, yang
dikenal Battle of Britain.
Ide pembentukannya
diusulkan Marsekal Udara Sir Artgur Harris, yang kemudian membentuk
Direktorat Penyelamatan Udara dan Air pada 6 Februari 1941. Tugas
pertamanya adalah menyelamatkan pasukan militer maupun warga sipil dari
serangan yang dilakukan Nazi Jerman. Hingga perang berakhir, tim ini
berhasil menyelamatkan lebih dari 8.000 kru pesawat tempur dan 5.000
warga sipil.
Sama halnya dengan USGC,
RAF Search and Rescue Force bertanggung jawab terhadap seluruh operasi
SAR di seluruh Britania Raya. Keberadaan militer sangat dilibatkan dalam
menyelamatkan kru mereka dari kecelakaan pesawat di darat maupun laut,
bersama-sama dengan Royal Navy Search and Rescue Force.
Tugas penyelamatan sipil
juga dikerjakan tim ini, di antaranya menangani kecelakaan di laut
maupun pegunungan, dari lokasi banjir hingga bencana lainnya di seluruh
daratan Inggris. Dalam
menjalankan tugasnya, militer maupun sipil sama-sama diberikan
kebebasan untuk mengeporasikan helikopter Sea King dari Angkatan Laut
Inggris, termasuk penggunaan heli milik HM Coastguard.
3. Tokushu Kyuunan Tai (Jepang)
Tak ketinggalan, Jepang juga memiliki Tim SAR Terbaik Di Dunia.
Tim ini diberi nama Tokushu Kyuunan Tai atau Tim Penyelamat Spesial
yang berdinas di bawah bendera pasukan Penjaga Pantai Jepang. Tim
terbentuk usai tragedi kecelakaan kapal yang menimpa kapal tangker LPG
Jepang Yuyo Maru No. 10 dan kapal Pasific Alice asal Liberia. Ledakan
hingga kobaran api pasca kecelakaan telah menewaskan 33 orang dan
melukai 8 orang lainnya.
Agar kejadian serupa
tidak terulang, maka dibentuklah Tokushu Kyuunan Tai pada bulan Oktober
1975. Hanya lima orang yang bergabung dan mereka dilatih secara khusus
oleh Dinas Pemadam Kebakaran Tokyo. Cukup
sulit untuk menjadi anggota tim, di mana setiap calon anggota adalah
penyelam terbaik yang diambil dari markas komando regional penjaga
pantai. Tokushu Kyuunan Tai dimpimpin seorang Komandan, Deputi Komando, 3
staf dan 36 anggota yang terbagi dalam enam tim.
Selain kemampuannya, tim
ini dilengkapi peralatan canggih, di antaranya dua helikopter AS332L1
Super Puma dan dua pesawat Gulfstream V yang setiap saat bisa
menerbangkan seluruh tim menuju lokasi kecelakaan di seluruh Jepang. Kemampuan
tim elite ini sangat teruji ketika melakukan penyelamatan usai bencana
tsunami yang menimpa Jepang pada 2011 lalu. Seluruh tim diterjunkan
dalam situasi kebocoran radiasi nuklir saat akibat ledakan di salah satu
pembangkit listrik di Fukushima.
4. Tim SAR Denmark
Secara administrasi, tim
SAR Denmark tergabung dalam Joint Rescue Coordination Centre yang
berisi personel dari AL, AU, dan Pengamanan Maritim Denmark. Mereka
bergerak sesuai perintah dari AL maupun AL dan bermarkas di Aarhus. Medan operasi tak hanya berada di negerinya saja, tapi juga mencapai Jerman, Norwegia dan Swedia.
SAR Denmark pertama kali
melaksakan dinasnya pada 1957 yang dilengkapi Sikorsky S-55, peralatan
yang cukup modern namun kapasitas bahan bakarnya sangat terbatas. Menyadari
kekurangan itu, pemerintah Denmark memberikan kekuatan baru, yakni
membeli pesawat bermesin dua untuk mencari posisi korban kecelakaan, dan
S-55 diterjunkan untuk melakukan penyelamatan.
Tugas pertamanya adalah
menangani 79 kecelakaan pesawat yang telah menewaskan 62 orang selama
1950 hingga 1955. Tim ini juga terlibat dalam berbagai penyelamatan
sipil. Bicara
soal medan tugas, tim SAR Denmark memiliki tugas berat, mengingat
wilayah negaranya yang berdekatan ke kutub utara dan sering diwarnai
salju. Tak hanya itu, negara ini juga terdiri dari beberapa pulau,
sehingga kerap terlibat dalam penugasan SAR di lautan.
Berbekal pengalaman tersebut, tidak salah jika SAR Denmark menjadi salah satu Tim SAR Terbaik Di Dunia.
Kini, mereka telah dilengkapi berbagai peralatan canggih, mulai dari
kapal SAE, helikopter AgustaWestland EH101 Merlin hingga mampu melakukan
penyelamatan di medan paling berat sekalipun.
5. Basarnas
Badan SAR Nasional, atau
disingkat Basarnas, merupakan lembaga non pemerintah yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Presiden No 11 Tahun 1972 tanggal 28 Februari 1972
tentang Badan SAR Indonesia (BASARI). Tugas utamanya adalah musibah
kecelakaan dan pelayaran. Saat
pertama kali dibentuk, Basari berkantor di Pusat SAR Nasional
(Pusarnas) dan diketuai oleh seorang pejabat dari Departemen
Perhubungan.
Namun, untuk meningkatkan kualitas dan kinerjanya, namanya pun berganti menjadi basarnas pada 1980. Demi
meningkatkan kemampuan penyelamatan dan pencarian, Basarnas diperkuat
berbagai pesawat baru, mulai dari helikopter Bell hingga pengerahan heli
Puma dan Superpuma milik TNI AD dan AU. Meski memiliki kapal penyelamat
sendiri, lembaga ini juga memiliki kewenangan untuk menggerakkan
berbagai kapal perang.
Bicara soal pengalaman,
Basarnas telah terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan Adam Air
penerbangan 574 (2007), kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak
(2012), dan Indonesia AirAsia penerbangan QZ8501 (2014).
Di laut, Basarnas sempat
terlibat dalam penanganan musibah kecelakaan KM Levina pada 2007.
Peristiwa pencarian pesawat AirAsia yang hilang menjadi salah satu yang
dianggap terbaik di dunia, sejak itu pula Basarnas disebut-sebut menjadi
Tim SAR Terbaik Di Dunia untuk kawasan Asia Tenggara.
Sumber : merdeka.com
Comments
Post a Comment